#FF buncahan --cemburu--
Dini mengerang kesakitan, "Duuuh, makanya hati-hati dong. Main lempar aja!" sahutnya setengah berteriak menahan sakit. Cowok di depannya meringis, "Maaf, Dinooo, gak sengaja." ujarnya memelas. Dini cemberut. Mulutnya mengerucut. "Gak sengaja apaan. Orang gue tau lo sengaja lempar bola sambil mata meleng liat cewek tadi." sungutnya. Ardi -cowok itu- meringis -lagi. "Iya, iya, maaf, Dinooo. Lo mau apa deh, gue beliin?" tanyanya setengah merajuk pada Dini -sahabatnya- yang tengah memasang muka sebal seratus persen. "Buang tuh bola, dodol! Gue yakin deh, kalau ada seribu cewek cantik lewat sini, gue bakalan seribu kali kena bola yang lo lempar!" Dini melotot sedikit menyindir. Ardi tertawa. Tangannya meraih kepala Dini. Mengusap-ngusapnya kasar. Lalu meletakkan di dadanya. Gue bisa mati, Ardi bodoh! Gimana gue bisa bertahan hidup kalau separuh nyawa gue ada di detak jantung yang kian cepat ini? Gimana gue bisa hidup kalau lihat lo sering ng