FF: Dear Sayang...
dear sayang,
entah seberapa sering aku mengeja namamu dalam hariku,
entah seberapa sering aku memutar kenangan kita,
entah seberapa lama aku diam memandangi rintik hujan kala sore hingga malam menjelma,
entah seberapa lama aku duduk menatap lampu jalanan dengan siluet gerimis ditempa,
dan entah seberapa sering aku berpikir ada apa dengan kita?
dear sayang,
seandainya aku mendongeng segala hal di balik apa yang kamu ketahui, apa kamu akan percaya?
seandainya aku berceloteh tentang apa yang kuperbuat dan aku lemah karena itu, apa kamu akan percaya?
seandainya aku mengeja namamu terus menerus seiring aku mengeja hari-hariku tanpamu, apa kamu akan percaya?
seandainya aku berpaling darimu meski sebenarnya aku tak mampu, apa kamu akan percaya?
seandainya aku tak menghentikan semburat cerita kita tanpa ego dan memintamu untuk tetap disini, apa kamu akan percaya?
dear sayang,
terlalu rumit jika aku bercerita tentang hal ini padamu,
aku tak lagi bisa lengkap berceloteh,
rasa itu tertahan,
meski tak lagi menggebu,
meski sedikit memudar,
dear sayang,
kadang aku cemburu dengan masa depan,
kadang aku khawatir dengan masa lalu,
kadang aku skeptis mengikutimu,
tapi sering aku merasa membutuhkanmu,
dear sayang,
ini cerita kita yang tak lengkap,
bukan tanpa maksud tak saling melengkapi,
bukan tak ada niat untuk saling mengisi,
bukan tak ada harap di balik doa kita,
dear sayang,
aku rindu,
kamu,
kita,
segala hal tentangmu,
segala hal tentang kita,
dear sayang,
boleh aku berhenti?
berhenti mengharap hadirmu,
berhenti mengeja namamu dalam hariku,
berhenti menginginkanmu,
karena kamu tahu?
semakin aku liar mengeja namamu,
semakin tumbuh liar helai air mataku,
dear sayang,
aku...
entah seberapa sering aku mengeja namamu dalam hariku,
entah seberapa sering aku memutar kenangan kita,
entah seberapa lama aku diam memandangi rintik hujan kala sore hingga malam menjelma,
entah seberapa lama aku duduk menatap lampu jalanan dengan siluet gerimis ditempa,
dan entah seberapa sering aku berpikir ada apa dengan kita?
dear sayang,
seandainya aku mendongeng segala hal di balik apa yang kamu ketahui, apa kamu akan percaya?
seandainya aku berceloteh tentang apa yang kuperbuat dan aku lemah karena itu, apa kamu akan percaya?
seandainya aku mengeja namamu terus menerus seiring aku mengeja hari-hariku tanpamu, apa kamu akan percaya?
seandainya aku berpaling darimu meski sebenarnya aku tak mampu, apa kamu akan percaya?
seandainya aku tak menghentikan semburat cerita kita tanpa ego dan memintamu untuk tetap disini, apa kamu akan percaya?
dear sayang,
terlalu rumit jika aku bercerita tentang hal ini padamu,
aku tak lagi bisa lengkap berceloteh,
rasa itu tertahan,
meski tak lagi menggebu,
meski sedikit memudar,
dear sayang,
kadang aku cemburu dengan masa depan,
kadang aku khawatir dengan masa lalu,
kadang aku skeptis mengikutimu,
tapi sering aku merasa membutuhkanmu,
dear sayang,
ini cerita kita yang tak lengkap,
bukan tanpa maksud tak saling melengkapi,
bukan tak ada niat untuk saling mengisi,
bukan tak ada harap di balik doa kita,
dear sayang,
aku rindu,
kamu,
kita,
segala hal tentangmu,
segala hal tentang kita,
dear sayang,
boleh aku berhenti?
berhenti mengharap hadirmu,
berhenti mengeja namamu dalam hariku,
berhenti menginginkanmu,
karena kamu tahu?
semakin aku liar mengeja namamu,
semakin tumbuh liar helai air mataku,
dear sayang,
aku...
Comments