#FF bulan kertas
Rama menuntunku pelan berjalan menuju sebuah tempat yang masih rahasia katanya. Aku tersenyum mendengar kalimatnya yang berarakan di telingaku. Pelan dan menggelitik. "Sampai sejauh mana aku harus berjalan pelan seperti ini, Rama?" tanyaku tak sabar dengan kejutannya. Genggaman tangannya lembut dan erat. Menunutunku dengan sabar dan pasti. Sesaat kemudian, tak sampai lima menit langkahnya terhenti. Begitupun aku. "Coba buka matanya." bisiknya pelan. Aku membuka mataku dan seketika terperangah dengan apa yang ada di depanku. Sebuah taman dengan dekorasi cantik berhiaskan kerlap-kerlip lampu. Meja kayu di tengah taman dengan dua kursi dan di tengahnya ada wax place. Penuh lilin. Dan, beraromaterapi. Segar. Aku menyelipkan senyum di balik wajahku yang terkejut. "Apa ini, Rama?" tanyaku setengah tak percaya. Cowok itu melempar senyum. Lalu mendorong kursi, menyuruhku duduk. Disusul dengan dirinya. Aku mengikutinya patuh. Wajahku masih pen