My Nulisbuku Story
Awal denger nama satu penerbit indie adalah Nulisbuku. Itu pun tahu karena nggak sengaja. Apa sih indie? Apa itu Nulisbuku? Usut punya usut, aku yang tahu dunia menulis sejak usia Sekolah Dasar, tetapi belum pernah sekali pun menerbitkan karya lantas memutuskan untuk membuat buku. Kebetulan aku memasang target mempunyai buku di tahun 2011. Akhir November, keinginan itu kembali menggebu. Satu judul buku yang dari jauh-jauh hari terlintas adalah "Lollypop Love". Bayangan mempunyai buku semakin kuat. Saat itu juga, terlintas untuk membuat satu buku kumpulan cerpen, tapi waktunya hanya sebulan. Jika dihitung dari masa kerja Nulisbuku untuk live butuh waktu sepuluh hari, belum lobi-lobi masalah cover, belum ceritanya kelar semua. Errr... Yang jelas, kacrut abis.
Akhirnya, karena cukup sering memantau TL (waktu itu ya, sekarang sih nggak begitu :p) aku menemukan satu akun yang mempunyai resolusi menerbitkan buku di tahun 2011 yang belum tercapai. Namanya @pusbangsawan aka Anin. Dengan semangat empat-lima, aku pun lantas mention Anin, menawarkan gagasan impulsif. Untungnya, Anin mau dan bersedia. Deadline pengumpulan cerpen untuk disatukan pun dibuat, lobi-lobi cover beres. Daaaann, saat DL tiba, Anin bilang kalau dia cuma bisa bikin lima cerpen. Pusing, puyeng, secara bulan Desember bentar lagi kelar. Akhirnya, kuputuskan aja total cerpen hanya sebelas, demi bisa terbit tahun 2011, demi reolusi. Ya udah, kirim naskah. Di sini, setelah isi macam-macam di form nulisbuku ternyata masih ada aja kendalanya. Apa itu? Naskahnya nggak bisa diupload! *dueng* dicoba-coba berkali-kali tetap aja nggak bisa. Hampir putus asa, akhinya kukirim saja naskahku via surel setelah mention kalau naskah nggak.bisa upload. Dan, harap-harap cemas menjelang akhir tahun, tepat tanggal 31 Desember 2011 buku bukti terbit Lollypop Love sampai dengan selamat sentosa di rumah! Buku pertama tcyiiiinn, resolusi tercapai dong! Rasanya kayak jumpalitan hati ini :))
Terus, apakah perjalanan menerbitkan buku secara indie ini berhenti di sini saja? Tentu saja enggak. Justru dengan menerbitkan buku secara indie memberiku stimulus agar terus menulis. Percaya nggak, aku jadi ketagihan nulis sebanyak-banyaknya. Terbukti dua bulan kemudian aku menerbitkan buku via Nulisbuku lagi, Bitter Sweet Love, isinya kumpulan flash fiction. Dan sekarang, sudah ada naskah siap sejak bulan lalu, tapi tertunda gegara nunggu covernya :)). Buku ketiga ini, yang lagi nunggu covernya ini, nantinya juga mau diterbitin via Nulisbuku lagi (gyay). Judulnya masih rahasia yaa, yang jelas, Nulisbuku itu nyandu beneeer. Melatih tingkat pede dalam nulis, loh :D. Nggak percaya? Coba aja. Terlebih bagi penulis amatir semacam aku, pasti pengennya jadi pengen nulis terus :D. Ini dua bukuku yang terbit via Nulisbuku :D.
Review Lollypop Love:
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, dan tujuh.
Review Bitter Sweet Love:
Satu dan dua.
Akhirnya, karena cukup sering memantau TL (waktu itu ya, sekarang sih nggak begitu :p) aku menemukan satu akun yang mempunyai resolusi menerbitkan buku di tahun 2011 yang belum tercapai. Namanya @pusbangsawan aka Anin. Dengan semangat empat-lima, aku pun lantas mention Anin, menawarkan gagasan impulsif. Untungnya, Anin mau dan bersedia. Deadline pengumpulan cerpen untuk disatukan pun dibuat, lobi-lobi cover beres. Daaaann, saat DL tiba, Anin bilang kalau dia cuma bisa bikin lima cerpen. Pusing, puyeng, secara bulan Desember bentar lagi kelar. Akhirnya, kuputuskan aja total cerpen hanya sebelas, demi bisa terbit tahun 2011, demi reolusi. Ya udah, kirim naskah. Di sini, setelah isi macam-macam di form nulisbuku ternyata masih ada aja kendalanya. Apa itu? Naskahnya nggak bisa diupload! *dueng* dicoba-coba berkali-kali tetap aja nggak bisa. Hampir putus asa, akhinya kukirim saja naskahku via surel setelah mention kalau naskah nggak.bisa upload. Dan, harap-harap cemas menjelang akhir tahun, tepat tanggal 31 Desember 2011 buku bukti terbit Lollypop Love sampai dengan selamat sentosa di rumah! Buku pertama tcyiiiinn, resolusi tercapai dong! Rasanya kayak jumpalitan hati ini :))
Terus, apakah perjalanan menerbitkan buku secara indie ini berhenti di sini saja? Tentu saja enggak. Justru dengan menerbitkan buku secara indie memberiku stimulus agar terus menulis. Percaya nggak, aku jadi ketagihan nulis sebanyak-banyaknya. Terbukti dua bulan kemudian aku menerbitkan buku via Nulisbuku lagi, Bitter Sweet Love, isinya kumpulan flash fiction. Dan sekarang, sudah ada naskah siap sejak bulan lalu, tapi tertunda gegara nunggu covernya :)). Buku ketiga ini, yang lagi nunggu covernya ini, nantinya juga mau diterbitin via Nulisbuku lagi (gyay). Judulnya masih rahasia yaa, yang jelas, Nulisbuku itu nyandu beneeer. Melatih tingkat pede dalam nulis, loh :D. Nggak percaya? Coba aja. Terlebih bagi penulis amatir semacam aku, pasti pengennya jadi pengen nulis terus :D. Ini dua bukuku yang terbit via Nulisbuku :D.
Review Lollypop Love:
Satu, dua, tiga, empat, lima, enam, dan tujuh.
Review Bitter Sweet Love:
Satu dan dua.
Comments