Kuliner: Mi Akhirat

Awal nemuin tempat makan ini sebenarnya nggak sengaja. Meski terbilang cukup sering seliweran di daerah tempat makan ini berada, jujur saja, aku nggak ngeh sama keberadaannya yang cenderung tersembunyi.

Mulanya, aku niat cari makan di sekitar Taman Bungkul, entah makan apa, kan, banyak tuh pilihannya. Nah, pas pelan-pelan mau parkir tengok kanan kiri nemu satu tempat semacam rumah dengan banyak (banyak karena lebih dari satu, ya :p) warung makan. Tertariklah aku dengan satu spanduk bertuliskan Mi Akhirat; Surga dan Neraka! Weks, ngebayangin aja rada susah dinalar. Emang penciptanya udah pernah main-main ke akhirat gitu? Udah pernah nyicip surga sama neraka? Udah dari sana langsung terinspirasi bikin mi karena menu jajanan favorit di sana gitu? Ngaco! :)).

Yawislah, langsung nyoba. Karena namanya Mi Akhirat pilihannya emang cuma dua; Surga dan Neraka. Untuk penampakan Mi Surga, nothing special lah ya. Warnanya semacam mi biasa. Beda dengan Mi Neraka yang berwarna hitam pekat sesuai namanya. Entah ini kenapa neraka diibaratkan warna hitam. Yang jelas, bahannya terbuat dari merangnya padi yang udah dibakar. Nggak cuma itu aja, di sini juga ditawarin level pedesnya. Mulai dari Newbie sampai Master (lv. 10). Perdua tingkat level kena charge seribu perak. Aku, sih, pilih level medium lah ya, atau level lima. Antisipasi nggak abis kayak zaman makan Mi Setan di Bumiaji dulu yang setan banget rasanya gegara saking songongnya pilih level paling atas :)).

Oh, iya, setelah coba, ternyata rasanya nggak pedas banget kok. Tanya kenapa? Ternyata di Mi Neraka aneka level ini hanya beda pada takaran sambal aja, bukan racikan yang kayak Mi Setan. Jadi, misal lv.5 atau medium berarti sambalnya 5 sendok begitu seterusnya. Beda sama Mi Setan yang perlevelnya dibedakan dengan jumlah cabai yang diulek. Misal lv.3 berarti 15 cabai, begitu seterusnya.

Untuk rasa, tekstur minya lebih lembut dan kenyal ya. Beda sama mi yang biasa dijajakan. Lebih enak rasanya. Harga perporsinya lumayan kok, Rp 10.000. Nggak itu aja, minuman yang ada pun lucu-lucu namanya. Kalau nggak jeli, bisa kecele loh :p. Nih, penampakannya. Tempatnya di rumah depan Warung Rawon Kalkulator, satu tempat sama Warung Ayam Sabana Taman Bungkul.




Comments

Popular posts from this blog

Pengobatan Anak Alergi: Skin Prick Test dan Imunoterapi

Pengalaman Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali

Makanan Khas Negara ASEAN Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan