Empat
Dor! Aku menoleh sekilas pada sosok lelaki yang tengah berdiri di depanku, kini. Ada perasaan senang karena memiliki teman menyendiri. Serius, pekerjaan hari ini hampir membuatku gila. Bayangkan saja, aku harus mengejar iklan dari jam 7 pagi di wilayah Selatan Surabaya, langsung maraton ke Utara, lalu ke Barat, dan terakhir Pusat. Bukannya capek, karena memang saat di lokasi peliputan selalu menyenangkan. Yang jadi masalah adalah naik motornya. Jauuuh! "Ngelamunin siapa, Ka?" Yayan mengambil duduk tepat di hadapanku. Tasnya diletakkan di bangku kosong di sisi kanannya. "Udah pesan makan?" Aku masih mengamati gerik Yayan yang baru datang. Belum juga pertanyaan pertamanya kujawab, sudah main lempar tanya ke pertanyaan selanjutnya. Kebiasaan. "Nungguin mas kameramen tivi sebelah, ya, Ka?" Tanpa menunggu jawabanku, Yayan terus berceloteh. Celotehan terakhirnya seketika membuatku mendengus, menghela napas berat. Selalu saja tertebak. "Kalau suka or