FF: Tanpa Kata
Namanya Noer Sam. Aku memanggilnya Sam. Diakui atau tidak, pertama kali aku mengenalnya, aku sudah tertarik dengan tampilan fisiknya. Kurus, tinggi, rambut ikal sedikit panjang, sorot mata tajam dipadukan dengan alis tebal, membuat wanita yang menatapnya pasti langsung terbuai. Belum lagi hidung mancung dan lesung pipi yang hanya tampak di pipi kanan. Cinta fisik yang membuai. Sisi fisik lain Sam yang menarik adalah tangan dan jemarinya. Dulu, kukira ada yang aneh dengan tangan lelaki berumur dua puluh delapan tahun itu. Lentik dan gemulai. Tapi aku akhirnya tahu siapa dia sebenarnya, setelah melihat langsung apa yang menjadi pekerjaan sehari-harinya. Dia seorang pelukis dengan aliran surealis. Ya, dia pelukis. Sehari-harinya melukis. Sama halnya dengan pelukis lain, Sam selalu cuek dan diam saat melukis. Hahaha, ya tentunya begitu. Memangnya selama ini ada pelukis yang banyak omong saat melukis? Jarang. Jujur saja, saat bertandang ke rumahnya yang dibentuk sekaligus menjadi galeri