Sabtu Pagi di Candi Gedong Songo
Hijaunya Kompleks Percandian
Saya bukan satu-satunya penumpang yang turun dari bus dan mendapatkan tawaran mereka. Namun, saya menolak. Saya butuh toilet dan bus menuju Bawen, Semarang. Tidak ada bus pagi buta pukul 3.15. Menunggu subuh di musalla adalah rencana awal saya.
Bis menuju Bawen, Semarang megah sekali. Bagaimana tidak? Hanya 15.000 rupiah, saya bisa naik bis kelas ekskutif, ber-AC, dan empuk plus nyaman. Mirip sedang berdarmawisata. Bis pertama sekitar pukul 4.30. Jalanan Solo-Semarang Sabtu pagi lengang luar biasa. Mungkin masih terlalu pagi atau mungkin memang sepi. Yang jelas, saya menyukainya.
The twin brother, Sindoro-Sumbing
Untuk menuju Candi Gedung Songo, dari Terminal Bawen, Semarang, bisa oper angkot dan ojek.
- Angkot dari Terminal Bawen-Ambarawa (Pertigaan Pauline) biayanya 3.000 rupiah (10 menit).
- Ambarawa (Pertigaan Pauline)-Sumowono (SPBU Sumowono) biayanya 6.000 rupiah (20-25 menit).
- Sumowono-Candi Gedong Songo naik ojek 10.000 (10 menit).
Candi Gedong Songo Sabtu pagi luar biasa sepi. Saya pengunjung ketiga yang masuk tempat wisata tersebut. Loket belum buka dan saya masuk dengan gratis. Tiket normalnya 7.500 rupiah.
Merapi-Telomoyo di antara kabut
Dari namanya, dulunya komplek percandian ini terdapat sembilan bangunan. Namun saat ini hanya tersisa lima bangunan candi. Yakni Gedong I-V yang bisa ditempuh dengan jalan kaki atau naik kuda berbiaya 70.000 rupiah. Saya memilih berjalan kaki di Sabtu pagi supersejuk di kompleks percandian. Hemat kantong dan sehat.
Berkuda di perbukitan
Candi Gedong I
Candi Gedong II
Dibandingkan dengan Gedong I dan II, Gedong III adalah candi yang paling bagus. Bahkan, saya menghabiskan waktu lebih lama di sini hanya untuk berpose nggak jelas :)). Ada tiga bangunan candi di sini dan tampak nyata di kejauhan Gunung Merapi dan Telomoyo berbalut kabut. Aih, cantik! Apalagi saya menikmati saat pagi nan sepi. Wah, syahdunya dapet banget.
Candi Gedong III dengan sekumpulan awan
Ada pemandian air hangat bersumber belerang
Perjalanan ke Gedong IV dan Gedong V saya lewati dengan senyum cengengesan saking senangnya di tempat ini. Dingin, sejuk, dan sepi. Mirip saat saya ke Dieng tahun 2013 lalu.
Bangunan Gedong IV dan V sebenarnya ada banyak. Namun yang tersisa masing-masing hanya satu. Sisanya adalah reruntuhan yang berpetak-petak. Sepanjang perjalanan, tidak jarang saya bertemu dengan penduduk lokal membawa dagangan cemilan ringan. Mereka ramah. Ramah sekali. Bahkan takjub ketika tahu saya datang sendiri dari Surabaya.
Gedong IV
Gedong V
Sabtu pagi pertengahan Desember lalu bagi saya menyenangkan. Sangat menyenangkan. Mungkin, bagi sebagian orang buat apa mengunjungi candi? Buat apa city tour ke sana? Tapi buat saya yang sedang jenuh, berkeliling candi di perbukitan itu menyenangkan. Hijaunya pemandangan dipadu angin semilir menyejukkan. Penduduk ramah, tempat wisata yang sepi, menambah kesan nyaman menenangkan pikiran. Sangat menyenangkan.
Teteup eksis dimana-mana :))
Comments