Amed: Surga Bawah Laut di Timur Bali

klik gambar untuk memperjelas

 
Seorang bule asal Perancis bertanya perihal kondisi bawah laut Gili Amatra setahun lalu, saat kami sedang ngobrol hore di depan kamar hotel di Mataram.
Lalu dia balas bertanya, "Have you ever gone to Amed in North Bali?"

Amed. Tempat asing yang kala itu hanya saya jawab dengan kernyitan di kening. Tempat apa itu? Tiga kali ke Bali, sekalipun saya belum pernah mendengar kata Amed. Saya penasaran setengah mati. Sebagus apa, sih, Amed? Bahkan, si bule ini mengaku hampir selalu ke Amed setiap singgah ke Indonesia. Meh!

 Lalu, ketika jatah cuti semester satu tersisa tiga hari, saya memaksakan diri untuk menghilang dari Surabaya. Meninggalkan semua pekerjaan yang semakin lama semakin banyak. Saya bosan di Surabaya dan harus pergi cepat-cepat untuk liburan.

Amed menjadi pilihan pertama yang saya tuju begitu akhirnya cuti di-acc dan ada teman yang akan menemani. Teman TK, teman kuliah, dan teman reporter. Saya yang mulanya solo backpacking jadi nggak berasa. Total kami bertujuh berangkat dari Legian dan Canggu.

 
Amed terletak di Jemeluk, Amlapura, Karangasem, Bali Timur (bukan North Bali) atau sekira tiga jam perjalanan dari Denpasar dengan mengendarai motor. Jauh tapi tidak terasa jauh. Sebabnya, perjalanan tidak macet dan banyak pepohonan hijau di kanan kiri menghiasi. Jalanan berkelok tajam cukup membuat adrenalin naik turun.

Meski jaraknya jauh, semua akan terbayar dengan pemandangan final yang ditemui. Saya berani menjamin. Apalagi jika sudah di bukit Jemeluk. Sadis!



Masuk di pertigaan Amed, mulai banyak resort dan penginapan yang menawarkan jasa meninap, diving class, hingga paket-paket snorkling kilat seperti yang kami inginkan. Harganya bervariasi. Saya dapat harga 25.000 rupiah untuk sewa snorkel gear dan life vest. Hanya turun 5.000 rupiah dari harga yang semula ditawarkan. Lumayan murah untuk ukuran di Pulau Dewata.

Amed
 
Amed merupakan wilayah pesisir di Timur Bali dengan pasir berwarna hitam legam dan banyak kerikil di tepinya. Jangan salah, meski berpasir hitam, pemandangan bawah lautnya memesona! Tak kalah dengan pemandangan lain yang disuguhkan oleh pantai-pantai cantik berpasir putih.


Semula, saya agak kecewa begitu mendapati terumbu karang yang jarang ditemukan dari bibir pantai. Kalaupun ada, jaraknya jauh, terumbunya biasa saja, serta jarak pandang bagi orang berminus dan bersilinder seperti saya tidak cukup bersahabat. Buram.


 
Amed memang tidak seterkenal Tanah Lot, Pantai Kuta, dan teman-temannya. Tapi pesona Amed benar-benar jauh dibandingkan yang biasa ditemukan di laman-laman media sosial. Nggak heran juga, banyak turis asing yang memilih menyepi di sini.
Tapi semuanya berubah ketika saya memilih di sisi lain pantai. Terumbu karang dengan ikan warna-warni kaya banget! Dapat ditemukan dengan mudah di tepi pantai. Di sini foto-foto underwater oke sekali.



  
Salah satu ikon terkenal Amed adalah adanya pura dan kapal karam yang letaknya jauh dari bibir pantai. Sekira sepuluh kilometer dan harus ditempuh menggunakan kapal dengan harga sewa 200.000 rupiah belum ditawar. Kami tidak ke sana. Hanya snorkling sampai di wilayah pura dasar laut. Jarak pura dengan tepian tak kurang dari sepuluh meter. Tapi bedanya, di pura ini tidak ditemukan sesajian layaknya pura pada umumnya.

Siapapun yang berkunjung ke Amed, pasti ingin balik lagi dan lagi. Selain bisa dijadikan tempat wisata one day trip dari Surabaya (asli ini bisa banget kalau memang niat dan punya budget tebal buat bayar pesawat PP hanya dalam sehari :p), Amed masih sangat sepi dan sejuk. Bagaimana dengan makanan? Ada nasi ikan yang dijual dan bebas babi hanya 5.000 rupiah saja. Nggak usah khawatirlah kalau urusan perut di tempat setenar Bali. 

Sudah jauh tapi enggak snorkling? Salah besar! Pastikan kalian mencicipi dasar laut Amed kalau memang mampir ke sini. Selain pemandangannya cantik juga bisa bikin eksis. EAAA! =))).



Jadi, tertarik nggak buat ke Amed? Murah aja kok. Cuma habis 50.000 rupiah saja kalau dari Denpasar all in bensin, makan, parkir, dan snorkling. Ke Amed, Yuk!

Comments

Popular posts from this blog

Pengobatan Anak Alergi: Skin Prick Test dan Imunoterapi

Pengalaman Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali

Makanan Khas Negara ASEAN Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan