Review: Mama Hostel Legian, Bali

 
Saat ke Bali seminggu lalu, niat awal saya sebenarnya adalah nebeng di kosan temen kuliah. Tapi, dua hari sebelum saya berangkat ke Lumajang (perjalanan saya berawal dari sini), saya mendapat kabar kalau kosan teman sedang mampet. Jadilah saya surfing cepat mencari penginapan super-duper murah untuk dua hari dua malam. Via booking.com saya akhirnya menemukan penginapan yang cocok untuk kantong backpacker on budget (baca: kere maksimal) seperti saya ini. Fyi saja, saya harus menyesuaikan budget selama di Bali 3H3M di angka 600.000 rupiah--exclude tiket pesawat pulang dan oleh-oleh.


Namanya Mama Hostel, room for rent. Letaknya di Jalan Mataram Gang Bima no. 2, masih di sekitar kawasan Legian, Bali. Harga permalamnya hanya 50.000 rupiah dan itu sharing room sekamar berempat bareng bule cewek. Saat tahu harganya hanya 100.000 untuk dua malam, saya beneran nggak pakai mikir buat ambil dan booking.

 
Via booking.com saya tahu gambaran tempat menginap saya seperti apa. Jelasnya tentu nggak ada musala, but it's not the big deal. Hajar saja. Bisa salat di masjid. Dengan harga kurang dari 4 USD, kok rasanya kurang etis sekali kalau minta fasilitas oke. Tapi, berhubung saya orangnya gampangan alias gampang teler kalau udah kena bantal dan tempat tidur bersih, yaa nggak masalah meski harus berbagi kamar dengan bule. Toh, kepentingan kami beda-beda. Nambah temanlah pastinya, meski saya lupa sama sekali dengan nama mereka. 

Untuk harga segitu, Mas Louis (yang menyambut kedatangan saya malam-malam) memberikan saya seprai dan handuk baru. Dengan harga miring, kamar mandi berada di luar. Satu lantai satu kamar mandi, kayaknya. Saya nggak tahu persis karena selama menginap memang hanya numpang tidur dan mandi. Selebihnya sudah menghilang dari subuh sampai malam.

 
Di Mama hostel, saya dapat fasilitas dua kipas angin, loker masing-masing satu buah, dan colokan listrik sekamar ada enam. Ada tempat nyangkruk juga di lantai atas, begitu pula lantai bawah, ada bale-bale. Tempat parkirnya juga cukup luas. Secara umum, Mama hostel murah dan bersih, juga ramah pelayanannya. Yang lebih asyik, Jalan Mataram ini jarang ada anjing liar dan banyak warung Muslim berjualan. Jadi nggak usah ragu buat cari makan selama di Bali. Apalagi harganya bersahabat antara 10.000-12.000 rupiah saja.


 Jadi, kalau mau menginap di Bali dengan harga murah, nggak perlu ke Poppies Lane II yang rame parah itu, bisa juga di Mama hostel yang masih masuk kawasan Legian. Kalau lihat dari situs booking.com, ada fasilitas wifi juga. Tapi saya nggak nyoba sama sekali. Oh, iya, kalau mau ke Legian area, bisa juga jalan kaki sekira satu kilometer lewat gang-gang sempit. Ini kontaknya yaa kalau mau ikutan menginap di sini: Louis 08174722728. Selamat liburan hemat!

Comments

Popular posts from this blog

Pengobatan Anak Alergi: Skin Prick Test dan Imunoterapi

Pengalaman Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali

Makanan Khas Negara ASEAN Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan