Bermain dengan Anemon di Pulau Sebayur

Pulau Sebayur Kecil

Pulau Flores adalah salah satu destinasi impian yang sudah saya rencanakan sejak jauh hari. Enam bulan lalu, tepatnya di pertengahan Februari, saya mendapatkan tiket promo pesawat Bali-Labuan Bajo. Tidak peduli nantinya akan bersama siapa, yang penting saya membelinya terlebih dahulu.
Wilayah perairan Flores memiliki ratusan pulau yang sangat menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Pulau Sebayur.

Pulau Sebayur sendiri terdiri dari dua; Sebayur Besar dan Sebayur Kecil. Letaknya persis berdekatan dengan Pulau Messa dan Pulau Tatawa. Harman, anak buah kapal berusia 17 tahun berkisah, jika kedua pulau yang berdekatan dengan Sebayur adalah pulau yang unik.

Pulau Sebayur 
  
Pulau Messa adalah pulau berpenghuni dengan padat penduduk sekira 200 kepala keluarga. Dari kejauhan hanya tampak masjid yang menjulang di sisi rumah penduduk. Tidak ada sekolah di sana. Anak usia sekolah di Pulau Messa bersekolah di Labuan Bajo yang jaraknya satu jam perjalanan laut, dengan ongkos 10.000 rupiah untuk anak-anak dan 20.000 rupiah untuk orang dewasa sekali jalan. Logat warga Pulau Messa lebih lambat dibandingkan dengan penduduk Labuan Bajo, atau berkebalikan dengan masyarakat Pulau Longas yang berdialek lebih cepat.

  
Pulau Messa

Pulau Tatawa, terletak di sisi Pulau Messa. Merupakan pulau yang dianggap angker oleh penduduk setempat. ini cukup beralasan. Sebab, Pulau Tatawa merupakan pulau yang sengaja difungsikan sebagai kuburan massal warga kepulauan selain Labuan Bajo. Banyak nelayan yang diganggu jika malam melintasi Pulau Tatawa. Tentu, tidak ada penduduk yang hidup di sini.

Pulau Tatawa

Saling bersisian, Pulau Sebayur Kecil adalah pulau yang sudah dikontrak turis asing. Bentuknya resor yang banyak disewa turis asing lain. Kata Pak Ibrahim, kapten kapal, Pulau Sebayur dulunya milik salah satu juragan di Labuan Bajo. Namun karena membutuhkan uang, akhirnya dijual.  Saat ke sana, saya bertemu langsung dengan pemiliknya yang bersiap untuk menyelam. Dengan dialek wisman, dia menyapa saya lancar berbahasa Indonesia. 

 
Resor Pulau Sebayur Kecil
 
Di depan Pulau Sebayur Kecil terdapat pulau—yang saya lupa namanya—namun pemiliknya sama dengan Pulau Sebayur Kecil. Pulau tersebut digunakan sebagai peternakan ayam untuk memasok makanan di restoran dan resor Pulau Sebayur Kecil. 


Pulau Sebayur Besar 

Pulau Sebayur Kecil
 
Peternakan ayam


Kapal ditambatkan. Kami menjadi satu-satunya pengunjung pagi itu. Pulau Sebayur Kecil luar biasa sepi dan indah, tentu saja. Sejauh mata memandang, hanya ada gradasi warna air laut yang berwarna hijau hingga biru. Pasirnya putih bersih dan penuh anemon. Sekali menginjak air, maka saat itu juga nudibranch atau siput laut ditemukan. Warnanya aneka rupa dan menyenangkan. Karakteristik perairan dangkal lain paling mencolok adalah adanya bintang laut yang berserak. Biru, putih, hingga oranye tua.

  


 
Bintang laut 


 Nudibranch

Karang-karangan

Pulau Sebayur Kecil cocok digunakan sebagai tempat belajar berenang karena konturnya datar dan airnya tenang. Tidak ada yang bisa dilakukan di sini selain berenang, snorkling, bersantai di tepian, dan mengambil foto. Sebabnya, ada pengawas resor yang sewaktu-waktu bisa menegur kalau tindakan pengunjung dirasa mencurigakan. Tapi di luar itu semua, Pulau Sebayur Kecil masuk dalam kategori rekomen dan layak untuk dikunjungi.



Jadi, tidak ada salahnya jika ke Labuan Bajo menuliskan Pulau Sebayur Kecil ke dalam list island hopping. Pemandangannya tidak ada duanya.

Comments

Popular posts from this blog

Pengobatan Anak Alergi: Skin Prick Test dan Imunoterapi

Pengalaman Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali

Makanan Khas Negara ASEAN Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan