Cool Corner: Hostel Murah Meriah di Labuan Bajo

 
Cool Corner
 
Pergi ke Labuan Bajo adalah hal yang sudah saya rencanakan beberapa tahun lalu. Namun, baru kali ini saya bisa datang dan menengok secara langsung kehidupan reptil primitif di habitatnya secara langsung. Bujet yang tentu tidak sedikit membuat saya harus pandai menghemat uang masuk setiap bulannya. Salah satu hal yang juga saya lakukan agar bisa tetap hidup di tanah orang adalah: menghemat pengeluaran.

Biaya kehidupan Labuan Bajo sebenarnya tidak begitu mahal. Itu kalau perginya berbanyak orang. Tapi kalau hanya sendiri, berdua, bertiga, dan tidak mendapat teman atau grup lain, siap-siap saja kantong jebol sejebol-jebolnya.

Antisipasinya, saya mencari penginapan murah jauh-jauh hari. Saya mendapatkan penginapan ala backpacker yang sudah tenar di kalangan wisatawan asing, bahkan di lonely planet sekalipun.

Namanya Cool Corner Backpacker Hostel. Letaknya di jantung kota Labuhan Bajo, tepatnya di Jalan Sukarno Hatta. Tidak sulit mencarinya karena bangunannya sangat khas dan cukup mencolok. Di deretan bangunan pengelola travel dan hostel, Cool Corner tampak mudah dikenali. Warnanya oranye dan bangunannya berbahan kayu. Saat saya ke sana, saya disambut dengan Antoni, seseorang yang membantu Pak Gunawan (pemiliknya yang ternyata lama tinggal di Surabaya) untuk mencari tamu. Ciri khas orang Labuan Bajo adalah ramah. Begitu pula Antoni.

Mencolok
 
Hanya ada satu ruang utama yang diisi oleh tempat tidur kayu bertingkat. Harga permalamnya 60.000 rupiah untuk di dipan atas maupun bawah dan 50.000 rupiah untuk di kasur tanpa dipan alias melantai. Ada sepuluh kasur berdipan dan 2-3 kasur di lantai, terserah pilih yang mana. Masing-masing juga mendapatkan satu lemari yang lumayan besar dan muat diisi macam-macam.

Isi Cool Corner

Cool Corner

Lemari 

 Mungkin, sepintas terlihat berantakan. Tapi suasana di sini enak kok. Nyaman. Ada satu selimut disediakan. Sebab Labuan Bajo kala malam hingga pagi menjemput cukup dingin meski di wilayah pesisir. Saya dan teman menjadi satu-satunya warga pribumi yang menginap di sana. Sisanya bule.

Oh iya, ini hostel campuran ya. Laki-perempuan campur membaur. Karena campuran, saya lumayan shock waktu tahu ada bule laki tiba-tiba ganti celana membelakangi saya. HAHAHA. Maklum, ini kali pertama saya di hostel campuran. Biasanya di hostel female only:)).

Asyiknya lagi, meski berbujet minim, di Cool Corner setiap pagi dapat sarapan donat yang empuk dan free air minum sepuasnya. Keren. Kalau mau bepergian juga disediakan lotion sunblock dan beberapa krim yang saya enggak ngerti gunanya apa. Tinggal pakai saja for free. Suka!

 Air minum sepuasnya

Donat ini enak, asli

Tinggal pakai saja

Untuk kamar mandi, saya sengaja tidak memotretnya karena malas. Sebenarnya kamar mandinya bersih kok. Setiap subuh dibersihkan oleh Pak Gunawan. Tapi, saat pagi-pagi saya mau ambil wudhu (sebelum Pak Gunawan bangun tidur) saya kedapatan kamar mandi dalam kondisi jorok. Ini juga pernah saya alami saat menginap di hostel (yang sharing bathroom) di Bali. Asumsi saya kala itu, bule buang airnya jorok. Nggak pernah disiram dan bau. Ternyata betul. Ya, namanya juga tinggal bareng ya. Harus saling maklum. 

Jadi, kalau mau ke Labuan Bajo dengan bujet minim, bisa kok pilih Cool Corner untuk menginap barang sehari-dua. Nggak usah telpon, langsung datang saja ke lokasi, pasti ada yang kosong :D.

Comments

Popular posts from this blog

Pengobatan Anak Alergi: Skin Prick Test dan Imunoterapi

Pengalaman Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali

Makanan Khas Negara ASEAN Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan