Mencermati Polah Buaya Darat di Pulau Komodo

Dermaga Pulau Komodo Perairan Flores sedang kacau . Berkali-kali terpal harus diturunkan menutupi bagian kapal. Menghindari percikan air laut tumpah ke geladak. Rupanya, ini juga didukung dengan angin laut yang kencang. Cuaca panas, memang. Tapi sepertinya dua hal di atas sudah terbiasa berlalu lalang di perairan lepas Suku Bajo. Berkali-kali pula penumpangnya harus rela melantai berlindung di balik bangku. Ombak tinggi. Dua-tiga meter. "Ini belum seberapa, Mbak." Anak buah kapal bertutur kencang. Deru mesin kapal membuat komunikasi kami harus saling teriak. Penumpangnya terkekeh, mempererat jaket masing-masing. Anginnya buruk. "Mbak, kita nanti ambil jalur pendek saja ya. Ombak jelek." Kali ini Sang Kapten berteriak. Lalu diamini oleh dua pelanggannya. Terserah Bapak sajalah. Batin mereka. Ombak semakin menjadi, tak peduli kapal tengah mencoba melepas jangkar. Menggoncang kapal tak tahu diri. Sementara penumpangnya terhuyung-huyung ge