Posts

Showing posts from July, 2016

Tersesat di Taman Labirin Batu

Image
Wisata Batu benar-benar tidak ada habisnya. Kenyang dengan wisata buatan atau berbagai wahana permainan, wisatawan bisa mencoba alternatif wisata alam. Namanya Taman Labirin. Sebenarnya, tidak ada yang istimewa dengan Taman Labirin yang ada di Coban Rondo, Pujon, Batu ini. Tetapi, belakangan ternyata cukup ngehits di kalangan anak muda yang pingin hits. Termasuk saya? Ya, nggak juga, sih :p. Saat saya ke sana, cukup banyak anak muda yang datang untuk foto-foto eksis. Hanya saja saya pikir, keeksisan labirin ini belum mendunia jika dilihat dari jumlah pengunjung yang tak sampai seratus biji. Biaya masuk Taman Labirin 10.000 rupiah. Pada dasarnya, Taman Labirin di sini layaknya labirin-labirin lain di beberapa tempat yang pernah ada. Perdu yang dibentuk menyerupai lorong-lorong dengan blok-blok tertentu. Di tengahnya ada air mancur kecil sebagai hiasan. Di tempat ini juga ada menara pandang yang sangat memungkinkan bagi kita semua untuk wefie :)). Juga melihat bentuk labirin

Narsis di Jalan Gula Surabaya

Image
Jalan Gula yang lavvas "Tik, tahu tempat oldiest yang bagus buat foto-foto, nggak?" Seorang teman berkirim pesan beberapa waktu lalu. Saya yang saat itu hanya mengagumi foto-foto bangunan usang langsung menjawab,  “Ada! Jalan Gula. Daerah Utara, deket Kya-Kya.” Padahal kala itu saya nggak ngerti bentuknya Jalan Gula seperti apa, hahaha. Yaaa, namanya juga modal baca majalah biar nggak keliatan bego :)))). Lalu, ketika saya mulai tertarik dengan fotografi, seorang kawan Plurker mengajak motret ke Jalan Gula. Ihhh, siapa yang menolak? *mureee* 1, 2, 3, dor! Awalnya, kami janjian untuk jalan ke Tugu Pahlawan buat motret apa aja. Lalu beralih ke Jalan Gula. Ternyata oh ternyata, Jalan Gula itu berdekatan dengan Jalan Coklat letak dari Rumah Abu keluarga Han dan dekat sekali dengan stasiun Semut. Yaaah, saya, sih, tahu daerah situ. Cuma nggak ngeh aja kalau ada sebuah jalan yang amat sederhana. Gopel dimana-mana Jalan Gula hanya berupa

Berwisata dan Belajar di Eco Green Park

Image
Eco Green Park Berwisata ke Kota Batu rasanya tidak akan pernah merasa bosan. Banyak wahana wisata yang ditawarkan. Mulai alam hingga permainan edukatif yang menghibur. Salah satu tempat wisata yang bisa menjadi tujuan alternatif saat berkunjung ke Batu adalah Eco Green Park. Sesuai prediksi, tempat wisata ini masih milik Jatim Park Group yang menggurita. Barang bekas Sesuai namanya, Eco Green Park merupakan taman ekologi yang diklaim pertama di Indonesia. Meskipun pertama di Indonesia, saya nggak begitu antusias dengan keberadaan apa-apa yang ada di bawah JPG karena pasti konsepnya nggak berbeda jauh dengan yang sebelum-sebelumnya. Tapi, karena ada turis dari Jogja pingin mampir ke sini, maka mampirlah saya. Nggak lucu, kan, kalau turisnya pingin ke sini sementara saya cuma nunggu di parkiran? :)). Insectarium  Tiket masuk Eco Green Park saat weekday dan weekend beda. 60 ribu untuk weekend dan 40 ribu untuk weekday. Saya ke sana hari Jumat tapi lupa, Jum

Tentang Kampanye Hari Pertama Sekolah

Image
Hari pertama sekolah di TK nol kecil :))) Seminggu terakhir, SE Kemdikbud 4/2016 yang berisi tentang himbauan mengantar anak di hari pertama sekolah, menjadi viral. Saya yang belum berkeluarga, apalagi punya anak, jadi nggak begitu ngeh sama yang begitu. Tapi saya punya Tita, si bungsu yang sering saya jadikan kelinci coba:)). Pagi tadi seperti pagi lima tahun terakhir. Saya mengantar Tita berangkat sekolah. Pagi ini adalah pagi pertamanya duduk di bangku kelas enam. Ya, Tita ternyata sudah remaja! Saya juga baru sadar kalau ternyata time really flies so fast. Pemandangan hari pertama sekolah Tita pagi tadi seru. Halaman sekolah yang sempit seketika penuh sesak dipadati mobil dan motor yang berjajar. Ditambah hujan yang mengguyur. Matjet! Banyak orang tua mengantar anak mereka (yang entah siswa lama atau baru) sambil berjajar di depan dua pintu gerbang utama. Menenangkan anaknya yang rewel atau hanya sekadar mengantar untuk masuk. Satpam-satpam pun dibuat repot. Antara mengatur lalu li

Tamasya dan Baper di Tanjung Bira Bulukumba

Image
Tanjung Bira yang bikin baper Banyak orang mengatakan, belum lengkap jika ke Makassar tidak singgah ke Tana Toraja (yang letaknya 8 jam perjalanan darat ke Utara Makassar) dan Bulukumba (terletak 6 jam perjalanan darat ke Selatan Makassar). Maka, ketika saya menyusun itinerary sendirian, agak begidik ngeri-ngeri sedap membayangkan kondisi sopir elf yang disewa dan kami bersepuluh. Bayangkan betapa ngerinya perjalanan darat lintas kabupaten kota yang-serius-saya-males-mengulang-lagi. Nama surga itu adalah Tanjung Bira. Setelah menempuh perjalanan darat 14 jam dari Tana Toraja, akhirnya kami sampai dengan posisi badan remuk redam. Namun seketika terpukau dengan pesona alam yang disajikan. Gulali awan Tanjung Bira Langit biru, air laut kehijauan, pasir putih, awan menggumpal ombak tenang, angin semilir. Berani bertaruh, jarang ada manusia mana pun yang tidak menikmati suasana syahdu tersebut. Apalagi saya. Langsung baper. Nggak mau pulang. Cuaca siang itu t

In All Between Hujan dan Langit

Image
Untuk malam yang beranjak tinggi Menggantikan senja sebagai jeda Antara waktu yang perlahan pergi Menyisakan sedikit asa Untuk kamu, Hujan Yang datang menghapus luka Meramu kenangan pada angan Yang menghilang terseka tak seketika Untuk kamu, Langit Pengganti Hujan Menawarkan sejuta rasa legit Bersama gula-gula awan Tapi langit tidak sendiri. Dia datang berarakan. Namun dia selalu biru. Menyiratkan kesetiaan. Aku pernah suka hujan. Namun kini tidak lagi. Langit pernah bertutur. Hujan hanya soal jeda waktu. Yang tidak selamanya ada. Pun hujan pernah berkata, "aku hanyalah bagian dari kenangan, yang hilang tertelan zaman, yang kembali hanya pada angan-angan, yang tidak pernah abadi dalam dekapan." Sementara langit tertawa, masygul. Menyisakan rona biru pada pipinya. Merasa menang. Padahal satu yang tak dia tahu, waktu terus berputar. Langit tak lagi selalu biru. Setia hanya soal waktu.