Mencoba Merasakan Terminal 3 Ultimate Bandara Soekarno Hatta



Tanggal 9 Agustus lalu Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta resmi dibuka untuk umum. Saya, sebagai warga asli Surabaya, nggak begitu tertarik dengan info tersebut. Alasannya simpel, karena saya nggak tertarik sama Jakarta, hehe. Apalagi, sebulan berikutnya hujan lebat yang mengguyur Jakarta mengakibatkan bandara itu banjir. Sounds weird, how come?



Tapi, awal bulan ini, ternyata saya ditugaskan untuk pergi ke Jakarta selama empat hari. Ternyata juga, pesawat yang saya gunakan adalah pesawat domestik satu-satunya (sementara ini) yang bisa parkir di sana, Garuda Indonesia.



Maka, tertegunlah saya ketika landing dan mendapati bandara ini superbesar dibandingkan bandara lain yang ada di Indonesia--yang pernah saya singgahi.



Meski tulisan under construction masih ada dimana-mana, saya yakin banget, Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta ini bakalan bagus banget kalau udah jadi nanti. Saya jadi ingat apa kabar Terminal 3 (nggak pakai Ultimate) Soekarno Hatta yangmenurut sayajuga cukup megah itu? Saya jadi ingat saat transit 7 jam di Jakarta memilih menghabiskan waktu untuk naik turun shuttle bus keliling terminal 1, 2, dan 3 sambil nenteng backpack kayak orang bego. Untungnya nggak sendirian, jadi begonya bisa tersamarkan :)))).



Saat itu, Terminal 3 (nggak pakai Ultimate) Soekarno Hatta disebut-sebut paling lengkap fasilitasnya (ini banyak disebut bloher-bloher ibu kota yang biasa ngetem dan numpang tidur di sini). Bener juga, nyaman abis dibandingkan dengan terminal 1 dan 2.



But wait, ternyata Terminal 3 Ultimate Soekarno Hatta juga nggak kalah asyik. Lebih gedeee, megah, rapi, komplit, dan enak banget buat dipakai nginep.





Pas baru loading, akan ada mobil lawas nan antik yang akan menyambut penumpang. Masuk sedikit, tiang-tiang (aduh, maafkan, saya nggak ngerti nyebutnya gimana) penyangga gedung didesain miring. Kalau nggak salah baca, tiang miring memberikan kesan megah pada satu bangunan.



Sayangnya, karena bangunan belum selesai, kursi di ruang tunggu check in counter nggak segambreng. Untuk ukuran bandara gede, kursinya kurang jeh. Padahal waktu itu rombongan saya nggak begitu banyak, malah nggak dapet tempat duduk. Tapi nggak masalah, sih, kalau kalian memutuskan untuk check in duluan baru leha-leha di ruang tunggu boarding. Soalnya check in counternya banyaaakkk! Jadi mending langsung check in ajalah, nggak bakal antre lama-lama juga. Di luar sini juga nggak banyak yang jualan makanan.





Oh ya, T3 Ultimate ini juga dipakai maskapai asing tapi nggak semua. Pas itu, saya cuma menemukan Thai Airlines dan SQ.

Masuk ruang boarding, akan ada banyak gate. Lupa gatenya nyampe berapa. Waktu iu saya gate 16, sih. Di sini fasilitasnya lebih lengkap. Ada tempat main buat anak-anak. Kursi tunggu juga banyak. Kursi buat tidur dengan pemandangan apron bandara? Ada juga. Musala juga ada di beberapa tempat. Toilet? Jangan kuatir, dimana-mana banyak. Mau jajan? Banyak banget yang jualan di sini. Tapi karena masih underconstruction, jadi yaa tempatnya beberapa kafe masih seadanya.



So far, senang sih, sama T3 Ultimate ini. Selama nggak mepet dengan jadwal flight, leha-leha di sini asyik juga.



Comments

Popular posts from this blog

Pengobatan Anak Alergi: Skin Prick Test dan Imunoterapi

Pengalaman Menginap di Bandara Ngurah Rai Bali

Makanan Khas Negara ASEAN Ini Jangan Sampai Kamu Lewatkan