Backpacking Sehari di Johor Bahru
Menuju Komtar JBCC
Perjalanan sehari saya ke Johor Bahru ini sebenarnya nggak
penting banget karena saya nggak punya banyak uang. Ya, kalian pasti tau, kan,
kalau Johor Bahru ini sengaja dibuat mirip Singapura biar banyak turis
menghamburkan uang di sini. Alias, sengaja dibentuk jadi kota dagang. Karena
kota dagang, maka pantaslah kalau ke Johor Bahru mesti bawa uang yang nggak
sedikit. Kecuali kalau kamu mau mencari wisata gratis yang nggak penting
seperti yang saya lakukan:)).
Jadi, rute pertama saya begitu sampai di Bandara Senai
adalah mencari bus Causeway Link CWA seharga 8 RM ke arah JB Sentral. JB
Sentral adalah terminal besar yang menghubungkan Johor Bahru dengan wilayah
timur seperti Singapura. Nah, dari JB Sentral ini juga, kalian bisa menentukan
tujuan mau ke mana? Legoland? Hello Kitty Town? Thomas Town? Atau mau belanja
di Johor Premium Outlet yang barangnya serbabranded itu? Busnya dari sini.
JB Sentral
Karena saya bertujuan ke pusat kota, maka saya cukup turun
di JB Sentral untuk selanjutnya dilanjutkan dengan jalan kaki.
Cocok buat penyuka Angry Bird
Ngapain ke pusat kota? Ya, Cuma jalan-jalan keliling aja.
Masuk ke Mal Komtar JBCC yang dihubungkan dengan jembatan di dalam mal. Dari
situ, kalian bisa mampir ke CK buat beli kartu internet—kalau emang niat beli.
Di Komtar JBCC ini kalian bisa banget jalan-jalan muter-muter sampai jelek
kayak saya. Atau kalau nggak mau capek, main-main aja ke lantai paling atas. Di
situ ada Angry Bird Activity Park, tempat main buat anak-anak gitu. Harga
tiketnya mulai RM 75. Dengan harga segitu, saya, sih, cukup tanya harga dan
numpang duduk selonjoran di depan konter, hehe. Selain Komtar JBCC banyak mal
yang saling berjajar dan berhubungan di sini. Kalau mau belanja, monggo.
Mural di Little India
Capek ngemal? Keluar bentar, jalan di sekitar JB Sentral ada
Kuil Arulmigu Raja Mariaman di Jalan Ungku Puan—tepatnya di Little India. Pas
saya ke sana sedang berlangsung peribadatan, tapi mereka memperbolehkan
wistawan untuk masuk dan mengambil gambar asal sopan. Masuknya gratis.
Kuil Arulmigu Sri Mariaman
Gerbang kawasan China Town
Di China Town itu ada Johor Baru Chinese Herritage alias museum yang banyak menceritakan bagaimana orang Cina banyak masuk ke daerah Johor Bahru. Awal mulanya dari hubungan dagang antara Pulau Pinang dan Singapura sampai orang Cina yang dipekerjakan sebagai buruh lalu beranak pinak membentuk suku-suku; Kanton, Hokiian, Teochew, Hakka, dan Hallam. Di museum itu juga dihadirkan barang-barang kuno yang banyak ditinggalkan masyarakat Cina di zamannya. Masuk museum kena RM 5.
JB Chinese Museum
Perabotan di zamannya
Kapal dagang
Di sekitar China Town ada The Red House yang mencolok banget. Tempat itu banyak dipakai buat acara-acara kultural karena dulunya adalah toko di masa sebelum masa penjajahan di JB.
Red House Building
Capek jalan kaki? Kalian bisa makan siang di mana saja yang
kalian mau. Kalau pilihan saya ada di kantin UTC (letaknya persis di depan
Gurdwara Sahib Sikh Temple Johor Bahru), kantor satu atap pelayanan pemerintahan
Johor Bahru yang dibuat menyerupai mal. Di kantin itu, makanannya bebas babi dan banyak juga warga
muslim selepas Jumatan langsung makan di situ.
Oh ya, nggak jauh dari daerah Pecinan, ada Majid India yang
ternyata dikhususkan hanya bagi lelaki India. Waktu saya mau nebeng buat salat,
katanya, Melayu kalau salat sebaiknya tidak di situ. Di dekat masjid ini juga
ada bangunan bersejarah yang amat megah, Sultan Ibrahim Building Johor Bahru yang
sempat dijadikan kantor pemerintahan.
Sultan Ibrahim Building yang dipotret dari jauh dan sambil duduk gegara gempor
Sebenarnya untuk menjelajahi Johor Bahru, kalian bisa banget
naik taksi atau bus. Tapi, Karena uang pas-pasan dan sendirian, saya enggan
kemana-mana naik kendaraan umum. Alasannya, naik taksi mahal, sedangkan kalau
naik bus, jadwalnya kurang menentu.
Akhirnya, setelah puas berkeliling dan capek-capek jalan
kaki sambil bawa ransel, saya memutuskan untuk ke hostel yang sudah saya pesan
di Dataran Larkin (belakang Terminal Larkin). Caranya? Naik bus dari JB Sentral
dan cari tujuan Larkin Terminal. Tiketnya RM 1,7. Lepas masuk hotel, sampai
malam saya nggak keluar lagi sama sekali karena ketiduran capek jalan kaki,
hehe.
Johor Bahru itu banyak banget tempat historis yang murah bahkan gratis buat dikunjungi. Misalnya, JB High Court, JB Prison, JB Old Railway Station, dan macam-macam lagi. Tapi ya gitu, buat ke sananya kudu naik taksi atau bus.
Penginapan di belakang Larkin Terminal
Johor Bahru itu banyak banget tempat historis yang murah bahkan gratis buat dikunjungi. Misalnya, JB High Court, JB Prison, JB Old Railway Station, dan macam-macam lagi. Tapi ya gitu, buat ke sananya kudu naik taksi atau bus.
Comments