Cantiknya Pantai Bara di Bulukumba Ini...
Pantai Bara Bulukumba
Satu lagi pantai yang ada di Sulawesi Selatan yang sebaiknya
tidak kalian lewatkan. Adalah Pantai Bara pantai yang memiliki pemandangan apik
yang bisa membuat liburan kalian di Bulukumba, Sulawesi Selatan menjadi
lengkap. Ya, Bulukumba bukan hanya soal Pantai Tanjung Bira, tapi juga Pantai
Bara. Selisih namanya sedikit sama, namun kenyataanya kedua pantai ini
memberikan pemandangan yang berbeda. Sama-sama khas dan cantik.
Maka, sempatkanlah ketika mampir ke Pantai Bira, kalian
menyewa kapal khusus untuk bisa bermain air ke Pantai Bara. Harga sewa kapalnya
cukup terjangkau jika kalian pintar menawar. Kala itu, saya mendapatkan harga
sewa kapal sebesar 400 ribu rupiah yang bisa digunakan untuk sepuluh orang. Harga
tersebut sudah termasuk dengan biaya snorkle gear jika kalian mau bermain air
di sekitar perairan Tanjung Bira. Harga yang sangat reasonable bagi saya.
Nyemplung di air jernih bikin lupa daratan
Letak Pantai Bara tidak begitu jauh jika ditempuh dari
Tanjung Bira. Sekira 20 menit saja. Namun, hujan deras membuat saya dan
rombongan terpaksa harus berteduh di penangkaran penyu yang berada di antara
Tanjung Bira dan Pantai Bara. Tapi, siapa sangka, jika ternyata berteduh yang
dimaksud di sini berarti harus membayar tiket masuk penangkaran penyu. Semacam terpaksa
harus banget membayar kalau begini ceritanya, hehe. Tiket masuk penangkaran
penyu seharga 10 ribu rupiah perorang.
Penyu ditangkar
Sembari menunggu hujan reda di penangkaran penyu, kalian
bisa manfaatkan waktu untuk main-main dan makan-makan. Makan yang bisa menghangatkan
tubuh karena hujan cukup deras disertai ombak cukup tinggi. Setelah kenyang,
barulah kalian bisa bermain dengan penyu—yang sangat diperbolehkan untuk
dipegang-pegang. Kebayang dong jika semua pengunjung yang datang hari itu memegang
penyu. Pasti penyu udah culture shock alias stress. Saran, mending nggak usah
ikut pegang-peganglah.
Maafkan teman saya khilaf XD
Hujan sudah reda, ombak pun perlahan mulai tenang. Perjalanan
yang sempat tertunda hampir dua jam tersebut kembali dilanjutkan. Menuju Pantai
Bara.
Hari sudah menjelang senja ketika kami sampai di Pantai Bara.
Wajar jika sore itu tak begitu ramai. Satu-dua orang menawarkan jasa permainan
air begitu kami tiba di tepian pantai. Banana boat, doughnut boat, dan
semacamnya ada di sini. Lagi-lagi kalian harus pintar menawar begitu ingin
menjajal permaianan mainstream ini. Sekadar mencoba untuk pengalaman.
Banana boat
Setelah sepakat dengan harga yang saya tawarkan, 15 ribu
perorang, rombongan kami satu persatu bergantian menjajal banana boat. Satu banana
boat bisa diisi oleh 5 orang. Wajah-wajah cengengesan campur penasaran mampir
di tiap-tiap permukaan. Lalu berubah menjadi jerit kegelian saat laju banana
boat mulai dikemudikan sedikit ugal-ugalan. dan berubah pias diiringi tawa
begitu banana boat mulai digulingkan. Maklum, kami bersepuluh rata-rata belum
pernah menjajal wahana ini. Jadi ya, ndeso, wkwk.
Tampang habis main banana boat :))
Jika lelah sudah menghampiri, kalian bisa beristirahat
sebentar di tepian Pantai Bara. Pantai yang dikelilingi dengan nyiur melambai
ini meneduhkan pikiran. Cuaca sejuk sehabis hujan membuat hawa panas pantai
menguap seketika. Tidur-tiduran bermalas-malasan sangat disarankan. Melupakan penat
pekerjaan sehari-hari. Lembutnya pasir putih pantai serasa karpet empuk melengkapi
betapa alam mampu menghapus lelah. Suasana yang sepi mendukung sekali untuk
berleha-leha berlama-lama. Namun, senja sebentar lagi turun. Menyapa pengunjung
yang hadir di Pantai Bara.
Pantai Bara yang melenakan
Kapten kapal berseru pulang. Senja lebih baik dinikmati di
Tanjung Bira. Namun bagaimanapun, Pantai Bara menjadi salah satu pantai yang
sangat layak untuk dikunjungi. Karena Bulukumba bukan hanya Tanjung Bira.
Comments